Tuesday, 5 October 2010

cerita bingung

Masih heboh-heboh soal batalnya kunjungan SBY ke Belanda. Mungkin di Indonesia gak terlalu heboh, tapi secara saya baca detik dan kompas headline hari ini isinya soal itu, jadi buat saya terasa heboh *ah, itu kan perasaan dek cantik sajah...*
Jalan apa saja...*anyway..* isunya memang agak sensitip untuk dikomentari...jadi saya cuma bertanya-tanya aja sih, sapa tau ada yang bisa memberi pencerahan bagaimana duduk perkaranya *sapa sih perkara? duduk sembarangan. Gariingggg.....* sebagai orang awam yang hanya bisa mengamati, bertanya, dan protes..

Kabarnya SBY batal ke Belanda dikarenakan RMS mengajukan tuntutan ke mahkamah HAM soal pelanggaran HAM di Maluku. Berita selanjutnya mengatakan, ini masalah harga diri, dan dikatakan pemerintah Belanda tidak menghargai Indonesia dan mereka harusnya malu dengan masalah ini. (sumber: berbagai berita terkait di detik.com dan kompas.com).

Oke.

Saya memang belum baca semua berita soal ini untuk bisa menilai dengan obyektif *jiaaahh...bahasamu mbulll...* . Cuma sampe sini saya bertanya-tanya aja, sebagai orang awam, jikalau salah, mohon dikoreksi :

1. 'pemerintah'  RMS tidak ada hubungannya dengan pemerintah Belanda. Bahwa anggota RMS itu, secara individual, adalah WN Belanda, ya betul. Tapi apakah pemerintah Belanda mendukung RMS, itu lain cerita. Anggota RMS bebas bersuara apa saja, seperti halnya misalnya warga Suriname yang tiba-tiba membentuk Suriname merdeka. Jadi kalo tiba-tiba apa yang disebut 'pemerintah' RMS itu mengajukan SBY ke pengadilan internasional, ya gak ada hubungannya juga dengan pemerintah Belanda. Saya membayangkan, gak bisa juga tiba-tiba perdana menteri bilang sama 'presiden' RMS itu,  'hei, jangan ngadu-ngadu gitu, SBY mau kesini, ntar gak jadi loh' *versi anin*.
Dan juga sebaliknya, kalau memang benar 'presiden' RMS ini 'mengadu' juga ke perdana menteri Belanda, 'meminta' SBY untuk ditahan, saya rasa pak Jan Pieter gak akan langsung begitu aja nurutin *'lu pikir gue bego apa', gitu kali katanya* Dalam pernyataan resminya, pemerintah Belanda tidak pernah mengakui adanya RMS.
Nah soal RMS ngadu ke pengadilan ini, terkait dengan poin selanjutnya..

2. Mahkamah HAM itu adalah mahkamah Internasional. Kebetulan saja letaknya di Den Haag, dipilih di Den Haag. Namanya internasional, apakah terkait dengan pemerintah Belanda? Semua orang berhak mengadukan apa saja ke mahkamah ini. Slobodan Milosevic juga diadili disini. Apa pemerintah Belanda ikut campur? Saya rasa gak.

3. Soal harga diri bangsa...saya juga kurang ngerti. Oke, saya setuju kalo Indonesia harus menunjukkan bahwa kita gak mendukung gerakan-gerakan separatis. Setuju. 100%.
Tapi kalo itu ditunjukkan dengan membatalkan kunjungan ke pemerintah Belanda, hanya karena 1 kelompok kecil yang KEBETULAN tinggal di Belanda mengancam menahan SBY, ya saya pikir agak salah alamat.

Ini cuma pertanyaan-pertanyaan yang seharian ini berputar-putar di otak saya. Eh, apa otak saya yang muter-muter di pertanyaan. Whatever.

Sekedar wondering aja. Saya percaya sebetulnya pasti ada alasan yang kuat kenapa sampe kunjungan kenegaraan dibatalkan last minute. Cuma sampe saat ini yang saya baca alasannya adalah seperti yang disebutkan diatas. Saya gak membela siapa-siapa, dan sebetulnya gak ada hubungannya dengan bela-membela. Si Bela aja cuek sama Edward Cullen *apa sih ya oloohhhhh* .

Oke.

Bahwa kunjungan kenegaraan dibatalkan karena alasan keamanan dan RMS, oke, sangat bisa dimengerti. Dan itu adalah hak presiden (dan negara) untuk membatalkan. Tapi bahwa selanjutnya dikatakan pemerintah Belanda tidak menghargai Indonesia dan ini soal harga diri, saya rasa agak berlebihan....

Jadi...tolong cerahkan saya...bagaimana ini sebetulnya duduk perkaranyaaa....

*halah, Nin...beginian aja dipikirin...itu loh PR bahasa Belanda yang seabrek itu dikerjain!*

No comments:

Post a Comment

silakan lho yang mau protes....